Senin, 18 April 2016

SESAL

Setelah berbulan- bulan tidak buka facebook, sesaat disore ini aku tergoda untuk mengintipnya.
Aku mulai membuka buka album foto. Ada perasaan malu melihat tindakan jahiliahku dulu. Tanpa sungkan dan malu berikhtilat dengan laki2 lain. Tapi untuk menutup akunku, aku belum siap. Dan untuk menghapus foto foto itupun masih aku pertimbangkan.
Biarlah foto itu menjadi pengingat, bahwa aku pernah salah, dan aku sama sekali tak berniat untuk kembali salah.

Selepas itu aku coba melihat lihat foto teman, sahabat, dan orang2 yang pernah memberi cerita dalam hidupku.

Beberapa kenangan melintas, tapi yang membuatku sedih dan ingin menangis, banyak hal yang telah aku lakukan dan ternyata semuanya adalah nafsu dunia.

Ada beberapa orang yang telah memberikan kesan yang sangat
dalam, namun perlahan aku telah coba hapus semua dari hati dan pikiran.

Salah...rasa pada waktu itu salah..
Dan walaupun setan tak pernah bahagia dengan tobatku...aku bersukur tidak membuat mereka menguasaiku.

Aku sama sekali tidak berniat menjadikan apa yang aku rasakan dan telah aku lakukan sebagai kenangan.
Karena semestinya itu tak pernah terjadi.

Pergilah wahai semua cerita..cerita yang tak ingin aku ingat lagi.
Yang setiap kali aku mengingat, semakin merasa bodoh diriku.

Pergilah semua cerita...pergilah..!!
Aku tak butuh kenangan..
Aku sungguh menyesal...walaupun saat itu aku tertawa..tapi aku tak ingin kembali lagi.


Minggu, 17 April 2016

Jatuh cinta (lagi) 2 (?)

Berdebar-debar setiap menanti kehadirannya..berdegup tak karuan tiap kali menatapnya. Darahku berdesir saat mata kami saling bersua..
Ooh..laksana candu ..
Aku mabuk, mabuk dengan cintanya.
Aku jatuh cinta lagi pada dirinya.
Padahal..tinggal hitungan hari genap sudah 20 tahun kami bersama.

UHIBBUKA FILLAH

Kamu....
Hanya dengan hadirmu...aku merasa cukup
Hanya dengan candamu..aku merasa paling bahagia
Hanya dengan senyummu..aku merasa satu2nya wanita di dunia..

Kamu...
Aku tak tahu..sungguh..
Mengapa Rabbmu begitu baik mengirimkan kamu padaku..
Sungguh....
Aku tak tahu mengapa Rabbku begitu baik memilihkan kamu untuk menjadi teman hidupku.

Kamu....
Kamu bukanlah seorang yang tanpa cela
Kamu bukanlah seorang malaikat yang tak pernah salah..
Tapi..kamu, selalu  membuatku bisa melupakannya
Sungguh...
Aku hanya sering berujar bahwa aku sayang kamu..
Kali ini..
Sungguh ...
Uhibbuka Fillah..
TJ...
Sepanjang hidupku..di sini..di dunia..
Dan hidupku di sana..di surga..InsyaAllah.



INGIN

Aku selalu ingin bersamanya..
Di dekatnya..
Menyentuhnya..
Mencium aroma tubuhnya..
Tak pernah bosan..
Selalu ingin dan ingin lagi..
Bersamanya..

Kamis, 14 April 2016

RINDU

Mengapa aku tak pernah merindu kepada mereka...???
Mengapa aku tak pernah merasa harus berjumpa...???
Mengapa tak jadi soal kalau aku telah dilupa...???
Semuanya biasa saja....
Sungguh ....sangat...sangat teramat biasa.


Sementara....20 tahun...aku menghabiskan waktu di sana..
Teman dan sahabat silih berganti hadir...
Tapi yg aku rindu hanyalah seorang satu...
Dia yang setia menjadi teman, sahabat, dan pemimpin dalam rumahku...

Sungguh...untuk seorang yang satu ini..selalu ada rindu untuknya..
Tak terbayar kata untuk melukiskannya..
Rinduku yang tak pernah diabaikan..
Rindu yang selalu berbalas..
Membuat aku selalu merindu rindunya..


TAK RINDU

Hanya ingin menulis, itu saja...
Tak ada alasan yang lebih rumit untuk itu.
Tiba-tiba suatu rasa menari dalam hati, dan semakin diacuhkan, semakin dalam rasa itu terjatuh.

Tak banyak bertemu orang, tak banyak bertukar kabar, tak sering lagi makan siang sambil tertawa dengan kolega..ternyata tak membuat aku rindu untuk kembali ke sana.

Rumah ini....selalu membuat aku rindu untuk segera kembali.
Tak banyak yang aku kerjakan...tapi tak pernah membuat jemu untuk tetap di dalamnya.

Rumah ini...selalu membuat aku tak mau berlama lama meninggalkannya..
Tak pernah ada kata bosan, jenuh, dan bingung.

Bagaimalah nanti aku harus kembali ke masa yang tak pernah aku rindukan.

Aku tak pernah rindu mengutak atik komputerku..
Sama tak pernah rindunya bercengkrama dengan orang-orang yang ada di sekitarnya.
Dan kerinduan itupun tak pernah ada untuk kembali menjadi bagiannya..
Lantas...bagaimakah aku bisa kembali...???
Sementara rindu itu tak pernah hadir di hati.