Selasa, 18 September 2012

PULANG


   

 

 Jauh sebelum dilahirkan dan melihat dunia ini, Tuhan sudah menuliskan banyak hal tentang kehidupan kita. Kapan kita hadir, kapan bertemu dengan belahan jiwa, seberapa rezeki yang pantas diterima dari upaya yang maksimal, dan kapan waktunya kita dipanggil kembali pulang.

Semuanya sudah pasti, tidak ada seorangpun yang dapat membuatnya menjadi sedetik lebih cepat ataukah sedetik lebih lambat, bertambah atau berkurang walaupun seberat biji zarah.

Seorang yang telah tiba masanya dipanggil pulang, tidak akan dapat mengelak bagaimanapun keras usahanya. Bukan sakit yang menyebabkan dia harus segera “pulang”, bukan kecelakaan motor yang menyebabkannya mesti pergi tanpa sempat mengucapkan salam perpisahan, bukan racun serangga yang membuat dia berpisah dari dunia ini…

Bukan…! sama sekali bukan itu.

Kanker, tumor, jantung, stroke, panuan, kudisan, kecelakaan dengan truk segede gajah dan menenggak racun sebaskompun tak akan sanggup memisahkan nyawa dari raga seandainya Dia belum memberi ijin.

Semua itu hanyalah penyebab…. Agar kita, manusia picik ini punya alasan untuk menceritakan pada anak2..teman atau saudara kenapa si A pergi, si B berpulang.

Hanya sebagai pelengkap cerita, bahwa selalu ada sebab untuk suatu akibat.

Sekalipun kita berupaya mencari penyembuhan sampai ke ujung dunia….semua upaya tersebut sama sekali tidak bisa menolak apa yang sudah ditulis oleh Dia yang punya kuasa.

Ya… …bahwa betul kita mesti berikhtiar untuk mencari obat dari penyakit…tapi sesungguhnya semua upaya itu tidak membuat umur kita menjadi lebih panjang walaupun cuma sepersekian detik.

Kita mencari kesehatan dalam rangka menjaga amanah dari Allah…Dia telah titipkan raga ini dengan sempurna agar digunakan untuk senantiasa beribadah padaNya. Kewajiban kita untuk menjaga agar tubuh ini tetap sehat, agar kita dapat menikmati hidup dengan maksimal, beribadah dengan upaya lebih. Karena hanya orang yang sehat yang bisa melakukan segala sesuatu lebih sempurna dibandingkan yang sakit, dengan tidak mengecilkan nilai ibadah atas keihlasan seseorang dalam menerima sakitnya.

Seandainyapun terkena penyakit mematikan sekalipun dan kita tak berupaya untuk mencari kesembuhan, sepanjang Allah belum mengatakan bahwa kita harus “pulang”, maka kitapun tak akan bisa berpulang. Hanya saja…apakah kita sebagai manusia yang diberi kesempurnaan akal bersedia menghabiskan umur di tempat tidur, mengharapkan belas kasihan orang, dan menunggu saat yang kita tak pernah tahu kapan datangnya?

Masih bagus kalau waktu yang ditunggu2 hanya dalam hitungan bulan, seandainya dalam hitungan puluhan tahun…apakah kita bersedia menghabiskan waktu dengan segala derita dunia…?

Jadi…bukan sakit yang membuat kita pulang…bukan pula tabrakan maut…dan bukan pula segala macam merk racun yang ditenggak…

Sekali lagi….

Semua itu hanyalah penyebab..

Dan kita hidup…harus bertanggung jawab dengan jiwa raga yang dititipkan Allah…agar pada waktunya dipanggil pulang…kita punya jawaban untuk apa saja semuanya ini telah kita gunakan.

 

*****

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar