Rabu, 13 Februari 2013

TRAGIS



Kemarin lusa sore, Senin 11 Februari 2013 sepulang kantor, seperti biasa saya melewati jalan tol, dan seperti biasa juga saya membiarkan diri disalip oleh beberapa mobil teman yang kebetulan sekantor dan kantornya berdekatan dengan tempat saya bekerja. Sesaat di persimpangan tol yang menuju Ciawi dan Bogor, tiba-tiba mobil box yang berada di depan saya, yang hanya dipisahkan satu mobil sedan hitam berguling-guling mengarah kea rah lapangan rumput, dan entah bagaimana berguling-guling lagi ke jalan sbelum akhirnya benar-benar berhenti berjarak sekira 20 meter di depan saya.



Sekian detik saya hanya  bisa menyebut nama Alllah, beristighfar …sambil merAsakan detak jantung yang semakin berpacu. Mobil box pasrah tergeletaK tak jelas menghadap kemana, beberapa mainan anak-anak berserakan dibelakangnya menghalangi saya dengan mobil tadi, dan sekonyong-konyong seorang anak kecil perempuan berumur sekitar 4 tahunan berdiri dengan kebingungan sambil menangis. Wajahnya penuh darah, dan pakaiannya dikotori darah dan tanah.



Mungkin naluri seorang ibu, reflek saya keluar mobil, dan menggendong sang anak…tanpa terpikir mau diapain dan dibawa kemana. Beberapa saat kemudian mobil-mobil lain berhenti dan para pemiliknya turun melihat dan membantu.Ayah sang anak digotong dalam kondisi tak sadarkan diri, dan entah mengapa dibawa masuk ke mobil saya. Dan akhirnya dengan ditemani oleh seorang Bapak yang ikut membantu saya mengarahkan mobil ke salah satu rumah sakit pemerintah terdekat di Bogor. Tidak butuh lama untuk sampai di sana, dan tidak butuh lama juga kami berada di rumah sakit itu. Perawat yang sedang berjaga dengan kejamnya telah menolak korban kecelakaan sore itu sambil mengomel dan membanting pintu. Tak tergerak hatinya melihata anak kecil menagis dengan wajah luka penuh darah, dan tersentuh hatinya dengan kondisi sang ayah separo tak sadarkan diri dengan luka yang di deritanya.



Sungguh sempurnalah dunia ini dengan orang-orang pada sore yang muram  ini. Dengan kecewa, marah, dan gemetar menahan emosi, akhirnya mobil saya arahkan ke Rumah Sakit BMC. Dan Alhamdulillah diterima dengan baik di sana.



Setelah menunggu keluarga korban datang, dan menunaikan sholat Magrib, saya beserta teman yang kebetulan tiap hari ikut pulang bareng pamit untuk pulang. Saya baru sadar bahwa baju saya penuh darah, mungkin luka dari anak yang terluka barusan.



Di perjalanan pulang setelah menurunkan teman di depan komplek rumahnya, saya tiba-tiba berfikir,  alangkah kejamnya orang yang di rumah sakit pemerintah tadi, dan memohon pada Allah agar saya, keluarga dan anak cucu saya kelak tidak disampaikan pada masa dimana tak ada lagi kepedulian sesama manusia pada manusia lain. Sungguh saya masih sangat kecewa dengan penolakan perawat di rumah sakit tadi. Kemana nurani mereka…apakah hidup ini tak berharga lagi bagi mereka, apa lagikah yang bisa menyentuh sanubari ,kalau anak kecil dengan luka kecelakaan tak bisa sedikitpun menimbulkan iba bagi hati mereka..



Dan entah mengapa…antara sadar dan tidak dalam tidur pada malam harinya. Saya seperti ditanya “Apakah kamu masih menginginkan kehidupan yang sekarang kamu jalani…??????”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar