Kamis, 14 November 2013

KELUH

Manusiawi sebenarnya kalau kita mengeluh... tapi kenapa sih ga liat tempat dan waktu kalo ngeluh. Mungkin kalau dibilangin " jangan sering ngeluh dong"...jawabannya " ga ngeluh kok...cuma curhat doang....iseng doang..."
 Kenapa ga nyari temen aja sih yang bisa dipercaya buat berbagi. Terserah deh nanti mau mengeluhkan atau mencurhatkan apa. Sebanyak mungkin dan sesering mungkin juga ga papa...sepanjang teman curhatnya ga keberatan.
Kenapa kita harus mengeluh dengan kondisi kesehatan kita di media sosial... sepanjang hidup diberi kesehatan lalu kemudian diberi cobaan kesehatan baru beberapa saat kita sudah mendramatisir keadaan dengan rasa sakit yang diderita, obat segambreng yang harus diminum, ngantri di dokter yang bikin beteh.
Mengapa harus mengeluh di facebook. twitter dan segala macam namanya karena kita terpisah dari keluarga..yang nyata-nyata padahal Tuhan memberikan pilihan kepada kita untuk berkumpul atau berpisah dengan mereka.
Kenapa kita hobi menguplod kesedihan, kesusahan yang kadangkala menjadikan sarana debat kusir bagi orang-orang yang akal dan pengetahuannya masih dangkal.
Kenapa kita tidak malu mengungkapkan/menulis kekecewaan terhadap situasi dan kondisi yang kita hadapi kepada banyak orang yang saya yakin tidak semuanya punya kepedulian dengan hidup kita. Bisa jadi ada yang memberikan kata-kata simpati walaupun basa basi, tapi tak sedikit juga yang mencibir apa yang kita sampaikan tidaklah penting bagi mereka.
Ada apa dengan kita manusia modern ini, apakah sudah demikian parahnya hubungan nyata kita dengan orang-orang sekitar kita sehingga kita tak punya cara dan jalan lagi untuk berbagi kata dan rasa kecuali lewat dunia maya...??
Ingatlah Sahabat...Allah tidak menyukai orang yang berkeluh kesah... bukan tidak boleh kita mengeluh...tapi cobalah bijak untuk menggunakan tempat dan sarana yang ada. jangan kita terjebak dan dimanfaatkan oleh kemajuan teknologi yang ada. Sehingga kita kadang lupa telah mengumbar aib dan rahasia diri dan keluarga kita, sedangkan Allah sudah demikan baiknya menutupi kesalahan-kesalahn kita. Lantas alasan apakah kita membukanya pada banyak orang yang tak patut tahu dengan kejadian apa yang menimpa kita.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar