Saya
pernah naik bus super ekonomi hingga naik pesawat walaupun tetap masih di kelas
ekonomi.
Pernah
berjubel2 dan berlari2 mengejar bis kota dan berdiri sekian lama di kereta api
KRL ekonomi, namun saya juga pernah merasakan nyamannya naik kereta super
eksekutif dengan segala fasilitas yang memanjakan.
Saya
pernah menangis hingga kering air mata karena kesedihan yang seakan tak
berujung, namun juga pernah tertawa, tersenyum bahagia hingga lupa bagaimana
rasanya luka.
Saya
pernah hidup sangat bersahaja hingga pernah juga merasa bahwa saya sudah "kaya"
Pernah
berfikir seribu kali untuk memutuskan membeli atau tidak sesuatu yang sangat
diimpi walaupun sesungguhnya bagisebagian orang harganya tak seberapa, dan pernah juga mengeluarkan uang
begitu saja untuk sesuatu yang bagi orang lain itu tak penting.
Pernah
saya ditinggalkan sahabat, namun saya percaya bahwa mungkin ini adalah
pembelajaran dari masa lalu yang mungkin saya juga pernah mengecewakan sahabat
yang lain.
Pernah
saya merasa kecil tak berarti dan kemudian pernah pula merasa saya adalah
seorang yang begitu berharga bagi seorang yang lain.
Saya
pernah merasakan penantian yang rasanya begitu lama untuk kehadiran buah hati dan begitu bahagia pada saatnya telah tiba.
Saya
pernah merasakan melahirkan dengan segala cara untuk melihat
senyum dan mendengar tangis bayi yang begitu didamba.
Saya
punya anak yang saat ini telah menginjak remaja dan juga punya seorang anak
yang InsyAllah telah menunggu di surga.
Saya
pernah menyukai seseorang yang tak pernah terucap saat itu hingga digilai oleh
seseorang yang lain.
Saya
pernah membuat beberapa hati patah, namun saya tak ingin merasakannya.
Cukuplah
saya tahu hanya dari cerita bagaimana pedihnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar