REFLEKSI
Sedih,
gembira, marah dan bahagia hanya persepsi… persepsi terhadap sesuatu yang kita
wujudkan dalam kehidupan nyata. Yang
kita aplikasikan dalam bentuk pelampiasan emosi berupa tangis, tawa dan murka.
Sesungguhnya kita bertanggung jawab penuh atas semua yang kita rasa. Tidak ada
seorang atau suatu apapun bisa membuat
kita berduka bila kita tak pernahmengijinkannya.
Lantas
mengapa pula kita harus memilih duka,
luka, dan air mata sebagai teman hidup…sementara tersedia pilihan bergembira
dan tertawa…???
Hidup
memang bukanlah lingkaran yang tak berawal dan tak berujung. Karena itu apa yang sudah pernah terlewatkan
tak bisa kita ulang kembali.
Bagaimanapun inginnya saya untuk mengulang kembali berlarian ditengah deras
hujan sambil berkejar2an dengan teman di masa kecil dulu….. semua takkan pernah
sama lagi semisalnya saya lakukan itu semua sekarang. Dan bagaimanapun rindunya saya pada masa
dimana lelaki kecil yang dulu saya gendong dan peluk kemana2 untuk bisa kembali
seperti dulu lagi… tak akan bisa kembali lagi… semuanya bertumbuh dan berubah…
tak pernah sama…
Bila
kini saya ada di sini karena pilihan saya… maka saya akan bertanggung jawab
dengan segala rasa yang ditinggalkannya. Saya akan memilih suka dengan
pekerjaan saya walaupun tidak… saya akan memilih bergembira atas perjalanan
pulang dan pergi. Dan saya memilih untuk tertawa atas lelucon kehidupan yang
datang.
Karena
seperti garis lurus yang ada ujung dan ada pangkalnya…semua ini ada awal dan
pasti akan berakhir entah waktunya kapan akan datang. Saya hanya bisa melihat
garis dan jejak di sepanjang jalan
kehidupan. Saya hanya bisa berkaca pada orang-orang atas apa yang telah pernah
saya buat dan ucap. Dan berharap bahwa pantulannya
adalah kebaikan yang bisa merefleksikan kebahagiaan yang sesungguhnya.
*****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar