Rabu, 02 Januari 2013

TAHUN BARU..(????)

Hari ini Rabu tanggal 02 Januari 2013. hari pertama masuk kantor di tahun yang baru pula. Tahun baru......????? Jutaan orang di negeri ini merayakan pergantian tahun ini dengan beragam cara. Mulai dari bakar petasan, menyalakan kembang api, bernyanyi dan berjoget di jalanan sepanjang malam, mabuk2an dan teler di tempat2 dugem, berdo"a dan berdzikir bersama dan lain sebagainya. Dan berbagai pengharapan dan resolusi dibuat untuk meramaikan pergantian tahun. 

Para cenayang ditanya mengenai terwangannya tentang artis inilah...artis itulah..para pengamat dicecar tentang analisisnya.. bersahut-sahutan dengan pedagang terompet dadakan dan penjual petasan serta kembang api.

 

Buat saya pergantian tahun masehi selama hidup saya tidak ada bedanya. Saya ga pernah bikin resolusi, ga pernah bikin pengharapan, ga pernah punya keinginan seperti yang ramai dibicarakan di TV, majalah, koran dan media on line.

Pertama...saya seorang muslim dan tahun baru ini bukanlah tahun baru buat saya..

Kedua...saya ga perlu menunggu satu tahun ke depan untuk berubah.. karena saya belum tentu masih bernafas hingga matahari nanti tenggelam senja ini.

Ketiga... saya ga pernah merasakan bedanya tahun lalu dengan tahun sekarang... kecuali pada saat menuliskan tanggal harus mengganti 2012 menjadi 2013.


Amat gampang sekali mengajak puluhan ribu orang untuk menghambur-hamburkan uang di jalan. Mudah sekali mengajak orang untuk berjoget tanpa lelah sampai subuh terlewatkan. dan sangat cepat sekali waktu berlalu bila menyaksikan band kesayangan berdendang.

Sudah berapa rupiahkah yang dibakar dan terbuang percuma pada malam 31 Desember sepanjang masa ini..??

Berapa juta literkah BBM menjadi asap tebal untuk membawa jutaan manusia hanya untuk wara wiri di sepanjang jalan sepanjang sore hingga menjelang fajar...?

Dan berapa megawattkah listrik yang dipakai untuk membuat suara para penyanyi lantang terdengar..?? sementara kita katanya sedang mengalami krisis energi ..???

Sungguh.... saya bingung. Bingung dengan orang yang katanya miskin tapi ga mikir untuk membeli terompet dan kembang api. Bingung dengan pemerintah yang bukannya mengajak rakyatnya untuk hemat energi malah mensponsori perayaan yang sifatnya semu. 

Orang miskin dan susah hanya tertawa beberapa jam saja... selanjutnya apa....? Karena pagi harinya mereka kembali miskin dan bahkan menjadi lebih miskin karena jatah makan hari ini sudah habis untuk membeli kesenangan dan kegembiraan semu tadi malam.

achhh... sudahlah...

Sepertinya saya memang sok tau...

"Acara inikan untuk menarik wisatawan juga... ekonomi rakyat ikut bergerak...lihat saja banyak pedagang yang mendapatkan keuntungan walaupun hanya satu malam. Dan lagiaaan... acara ini hanya setahun sekali... bukan setiap bulan apalagi setiap hari..."

 

Satu hal yang membuat saya merasa sedih...

Saya sedih dan kasihan dengan para ulama... pemuka agama..

Demi menjaga agar anak2 muda dan umat Islam tidak ikut merayakan perayaan yang nyata2 bukan hari besar Islam... beliau2 mengadakan do'a dan dzikir bersama. 

Bermuhasabah... merenung.. berdo'a..meminta kepada Allah agar dosa tahun lalu diampuni...dan tahun depan lebih baik dari pada tahun kemarin. 

Saya yakin... mereka pasti tidak lupa, bahwa ini bukanlah tahun baru Islam. Ini adalah perayaan hari besar agama lain. Dan saya sangat yakin ...mereka pasti juga ingat bahwa " Barangsiapa yang ikut merayakan ibadah suatu golongan/agama lain, maka mereka telah ikut dalam golongan/agama tersebut.." bagaimanapun bentuk perayaannya (menurut saya loh..)

Hanya saja... mungkin mereka mengalami satu dilema...

Bila dibiarkan...maka umat muslim akan ikut merayakan pergantian tahun dengan cara yang tidak benar... 

sebagai gantinya diadakanlah pengajian, tabligh akbar dan dzikir bersama. 

Tapi.... entah mengapa saya jadi berfikir...."Umat Islam Merayakan Tahun Baru Masehi dengan Cara Islami"

Menurut saya agak aneh juga. Apa bedanya dengan "Umat Islam Merayakan Natal/Waisak/Nyepi dengan Dzikir Bersama....????"

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar