Senin, 19 November 2012

GOYANG ITIK



Goyang duyung…goyang ngebor…goyang gergaji..goyang dombret….dan sekarang goyang itik..

Hadeuuuuh….. kreatip banget yak… sampai segala macem goyang dari “asset” yang sama bisa diciptakan. Dan sensasi yang dihasilkan sih sepertinya sama …begitu juga efeknya.. “Bikin hidup lebih hidup…”  terutama para lelaki yang melihatnya. Gubrag dah…

Saya ga pernah tau dan ga terlalu pengen tau juga maksud si penggoyang atau yang menciptakan goyangannya itu tujuannya untuk apa. Apa iya untuk menggoda nafsu para lelaki… atau hanya sekedar cari sensasi atau…bisa jadi itulah salah satu atau satu2nya cara mereka untuk bertahan hidup dalam dunia yang tak lagi ramah ini.

Tidak mudah memang hidup tanpa keahlian dan keterampilan di jaman sekarang. Setiap orang dituntut untuk punya sesuatu yang “laik jual”  walaupun caranya kadang kontroversial.

Sebagian besar para wanita terutama ibu2 mencela bahkan merendahkan goyangan mereka…entahlah kehawatiran itu karena apa…bisa jadi hawatir suami..pacar mereka bakal manteng di depan tipi sambil mata melotot dan mulut ternganga..dan mungkin sedikit air liur yang tanpa terasa menetes dipinggir bibir mereka. Sebagian kecil lainnya malah menjadi pengikut dan bangga bisa menirukan dengan persis goyangan tadi.

Dan sebagian besar laki2 menjadi penikmat…ada yang terang-terangan…adapula yang pura2 ga suka padahal setengah mati pengen liat juga. Dan sebagian kecil lainnya menggerutu yang kadang ga jelas juga gerutuan mereka kenapa.

Terlepas dari seperti apa goyangan dan dampak goyangan mereka…ada satu yang menarik hati saya.

Latar belakang mereka…

Hampir semuanya berlatar belakang sama…menurut saya loh..walaupun dalam kadar yang sedikit berbeda.

Meraka pada umumnya berasal dari keluarga sederhana…hidup prihatin…sebagian malah mengaku untuk makan aja susah. 

Dalam keprihatinan hidup tadi…mungkin saudara..tetangga kiri kanan ga peduli atau mungkin bernasib sama sehingga ga bisa juga membantu hidup mereka.

Kalau sebagian orang yang hidupnya prihatin berusaha dengan menjadi buruh cuci, penjaga toko…TKI ke negara tetangga..jadi  pelayan di restoran dan bahkan ada yang mengambil jalan pintas semisal menjadi wanita malam…dan mereka memilih untuk merubah hidup dengan bergoyang.

Banyak pilihan yang diambil orang untuk merubah nasibnya… dan jalan yang mereka tempuh adalah dengan menjual goyangan yang bisa bikin para laki2 pusing 7 keliling..ga bisa tidur 7 hari 7 malam.. dan kemudian mengandaikan segala macam hal yang bisa membuat istri atau pasangan mereka cemburu 7 turunan.

Siapakah yang salah…?

Apakah mereka yang telah menjual goyangan…?

Atau lingkungan masa lalu mereka yang tak pernah peduli dengan kesulitan mereka..?

Para lelaki yang napsunya memang sudah begitu dari sananya…?

Atau  media cetak, TV dan media lainnya yang telah ikut andil besar dalam “membesarkan” goyangan mereka…?

Ataukah masyarakat  yang telah memberi apresiasi dan tempat  bagi goyangan mereka..?

Hari gini….dimana standar derajat manusia telah jauh bergeser….dimana akhlak mulia dan terpuji sudah tak lagi menarik hati, dan semuanya telah digantikan oleh harta…segala macam cara akhirnya sah2 saja dilakukan orang untuk mendapatkannya.

Hari gini…

Anda takkan pernah didengar bila belum punya mobil keren..

Hari gini…

Anda takkan dilirik kalau tak menggunakan jam tangan berharga jutaan rupiah..

Dan anda takkan diperhitungkan bila tentengannya bukan Hermes..

Dan tak pernah dianggap ada bila tak punya gadget wah…

Dan Anda tak pernah berharga bila tak  pernah tau tempat kongkow yang keren

Jadi.....??????

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar