Selasa, 05 Maret 2013

LEBAY

Hari Minggu kemaren saya baca artikel "Karier" di koran Kompas...di situ 2 orang penulis yang berkolaborasi menceritakan tentang "The Power of Terima Kasih". Ada orang yang merasa bahwa dia ga perlu mengucapkan terima kasih atas apa yang dia terima, karena berfikir itu adalah yang semestinya dia terima, tapi ada juga orang yang selalu merasa perlu mengucapkan terima kasih..entah itu sebagai bentuk penghargaan ataupun mungkin sudah merupakan reflek dari satu kebiasaan yang terlanjur sering dia lakukan.


Agak berbeda dari tulisan di atas, saya merasa ada yang sedikit menganggu dengan teknik dan media komunikasi manusia di abad modern ini. Sebelum hape, telpon, gadget dan media chatting ada di dunia ini...orang selalu berkomunikasi hanya dengan menggunakan 2 cara..secara langsung saat berjumpa, atau berkirim surat kalau jarak terpisah antara mereka.


Menurut etika yang saya pegang sampai saat ini...
Kalau ada orang yang menegur dan mengajak bicara secara langsung ke saya.. maka saya harus menjawab entah dengan ucapan plus senyuman, atau sekedar ucapan saja.

Dan pada saat saya ingin mengakhiri pembicaraan tersebut...saya harus meminta ijin menyudahi pembicaraan ini entah dengan bagaimana caranya. Intinya pembicaraan kali ini kita sudahi dulu. Bisa dengan mengucapkan.." oke deh...ma kasih ya... sampai ketemu lagi..daaag..." atau.."maaf saya ada keperluan dulu..nanti kita ngobrol2 lagi ya..." 

Ada banyak cara untuk mengakhiri satu pembicaraan, entah saya atau lawan bicara yang memutuskan mengakhirinya..tidak masalah. Yang penting tidak ada satu pihak yang merasa dibaikan karena pembicaraan atau pertanyaannya ga digubris oleh lawan bicaranya.

Mari kita bawa obrolan ini ke media sms, atau chatting atau media on line lainnya...
Buat saya pribadi...tidaklah patut dan tidak sopan jika ada yang bertanya melalui sms atau chatting tidak ditanggapi oleh yang bersangkutan. Bagi saya ga ada bedanya antara orang bertanya langsung atau bertanya lewat sms atau chatting. Selama itu bisa dan memungkinkan pasti akan saya balas saat itu juga, apalagi jika yang bertanya adalah orang yang saya kenal.  Karena saya memposisikan pembicaraan ini adalah seperti kondisi kita bertemu dengan orang tersebut.
Ga ada bedanya menurut saya, kalaupun toh ada, bedanya hanya media yang digunakan saja. Itulah gunanya teknologi...yang tujuan semulanya saya yakin adalah untuk memberi kemudahan kita untuk saling berkomunikasi. Namun etika dan sopan santunnya saya rasa tetaplah sama.

Anda bisa bayangkan ga...., bila suatu ketika anda bercerita panjang lebar pada sahabat atau teman anda...penuh semangat..namun yang terjadi..teman anda tak sedikitpun memberikan reaksi....dan yang lebih parah pergi tanpa ba bi bu meningglkan anda. Sementara anda masih menunggu jawaban darinya.

Naaahhh...kejadian begini nih...sering terjadi di media komunikasi on line..
Entahlah buat orang lain...entahlah juga apa saya yang terlalu konservatif...kok saya merasa tetep aja kurang etis ya..
Achh...mungkin mereka sedang sibuk...ga bisa balas sms atau chattingan..atau tiba2 mereka harus pergi karena ada urusan mendadak sehingga lupa untuk pamit atau sekedar bilang daaag...
Yach....saya memang kadang suka lebay...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar