Jumat, 08 Maret 2013

THANK U (AGAIN)



Dulu…dulu sekali sampai beberapa bulan kemarin…semua gelak tawa, bahagia, canda, kesenangan dan kebahagiaan selalu saya kira adalah berkah dari Tuhan..dan segala duka, luka, air mata, sedih, kecewa, amarah dan yang tak seseuai dengan mau saya …saya anggap itu adalah cobaan, ujian dari Tuhan.  Dan masih untungnya saya ga pernah mencela, menghujat dan menganggap semua ketidak sesuaian yang terjadi dengan kemauan saya sebagai satu bentuk amarah dari Tuhan, kalo teguran dariNya..iya. 



                Tapi itu dulu…lagu lama..yang beberapa minggu ini mungkin sebulan terakhir ini semua teori itu tak berlaku lagi.

Belakangan …entah apalah penyebabnya saya merasa bahwa berkah Tuhan bukan hanya yang bernama suka, bahagia dan gembira,  dan ternyata semua luka, derita, air mata dan kesedihan  ternyata juga adalah berkah bagi saya. Hanya karena kebodohan dan kedangkalan sajalah saya menganggapnya semua sebagai ujian atau teguran.



Salah…sama sekali salah apa yang saya anggap benar sepanjang hidup ini. Saya sok tau menganggap bahwa anak saya meninggal adalah ujian..saya sok pinter bilang bahwa naik haji saya diundur sebagai bentuk cobaaan…dan lagi-lagi saya sok mengerti bahwa konflik dengan teman, saudara, dan mungkin dengan orang tua adalah ujian..dan saya salah mengira waktu suami ditugaskan di luar kota juga cobaan..dan saya sangat sok tau mengira anak2 kadangkala ga nurut sebagai ujian sebagai orang tua…



Salaahhh….sungguh salah sekali… ternyata semua itu adalah berkah…berkah bagi hidup saya dan juga keluarga.



Anak saya memang dipanggil tapi itu berkah buat saya…InsyaAllah dia akan jadi penolong saya kelak di alam sana…dan naik haji saya diundur tanpa sebab adalah berkah..karena saya bisa ikut bergembira dengan pernikahan adik bungsu yang sudah dinanti2 sejak lama ini dan itu berkah dari Tuhan karena saya telah diijinkan beramal dalam pernikahan adik saya ini...dan konflik dengan siapapun telah membuat saya jadi lebih bisa mamahami orang dan berkah bahwa Tuhan memberikan poin bagi kesabaran saya dalam mengatasi konflik ini. Dan Allah memberikan kesempatan  buat saya melakukan amalan lebih pada saat suami saya jauh..semua yang menjadi tugas dan tanggung jawab suami diamanahkan pada saya..dan itu berkah buat saya megumpulkan poin2 kebaikan di dunia. Dan tingkah polah anak yang kadang tidak sesuai dengan maunya saya adalah berkah  dengan kesabaran dalam mendidik dan menjaga mereka…



Sungguh…betapa naif  dan dangkalnya saya kemarin dan dulu…sesungguhnya saya ga  perlu sedih, terluka, kecewa  dan nangis kalau aja lebih menyelami maksud dariNya. Semua rasa itu adalah murni dari persepsi saya yang keliru aja dalam menanggapi satu peristiwa atau kejadian.  Saya sedih dan nangis waktu kehilangan adalah murni kesalahan saya memberikan persepsi atas kehilangan itu. Saya lupa bahwa Dia pasti akan memberikan ganti yang lebih baik …entah itu kapan. Dan itu sudah terbukti.



Dan saya salah mepersepsikan sikap berlawanan orang lain dengan marah dan kecewa k…padahal Dia ingin meninggikan derajat saya dengan kesabaran…

Kalau hasil bertapa saya belakangan sih begitu…ga tau juga sih ornag lain. Mangkanya sejak saat itu (tepatnya entah kapan dan entah kenapa..) setiap kali berdo’a…saya selalu bilang terima kasih atas semuanya pada Tuhan…apapun itu ..mau yang bikin saya tertawa sampe terjengkang-jengkang keluar air mata ataupun yang bikin saya nangis-nangis Bombay ga habis-habisnya…



Tengkyu Allah…

I love U so Much….

Mmmmmuach…. J






Tidak ada komentar:

Posting Komentar