Jumat, 06 Juli 2012

FATAMORGANA



Pernah merasa sebagai seorang musafir di tengah padang pasir yang sangat tandus. Yang sangat mendambakan seteguk minuman dan berharap menghapus rasa dahaga yang teramat sangat. Merindukan oase yang bisa menghalau segala halusinasi tentang indah dan rindangnya pohon kurma yang entah ada di mana.

Dalam hasrat yang teramat sangat, di kejauhan tampak genangan air bening dan jernih yang menggiurkan, dan berharap itulah yang akan ditemui setelah menempuh perjalanan panjang dan payah. Setelah berusaha menyeret langkah yang berat menuju setitik harapan, dan ternyata…………air yang menggiurkan tadi hanyalah fatamorgana.

Kecewa……….
Marah………..
Tapi pada siapa…..???
Kecewa karena apa yang diharapkan hanyalah ilusi….????
Marah karena ternyata segala perjalanan panjang dan melelahkan berbuah duka……?????
Tapi pada siapa….???
Pada fatamorgana yang telah menipu….?
Marah pada fatamorgana yang telah berhasil memperdaya akal sehat….???
Sungguh tak berguna…

Kecewalah pada diri yang tak bisa memegang kendali
Marahlah pada akal sehat yang entah lari kemana

Sejatinya….
Tak pernah ada air  ditengah padang pasir yang tandus
Tak pernah ada pelepas dahaga yang begitu didamba..

Namun…
Akal sehat telah mati oleh nafsu
Logika telah lebur karena hasrat

Apakah kisah musafir malang bakal terulang….???
Tak akan…
Tak ada keledai yang mau terpuruk lagi
Di tempat yang sama
Dengan cara yang sama
Dan kita lebih cerdas dari seekor keledai…

#########################

Tidak ada komentar:

Posting Komentar